Sabtu, 14 Mei 2016

Daftar Tari 34 Provinsi di Indonesia


TARI NUSANTARA





Daerah Asal
Nama Tarian
Nangroe Aceh Darussalam
Tari seudati, saman, bukat
Sumatera Utara
Tari Serampang, balause, manduda
Sumatera Barat
Tari piring, payung,tabuik
Riau
Tari joget lambak, tandak
Sumatera Selatan
Tari kipas, tanggai, tajak
Lampung
Tari melinting, bedana
Bengkulu
Tari adum, bidadari
Jambi
Tari rangkung, sekapur sirih
Jakarta
Tari yapong, serondeng, topeng
Jawa Barat
Tari jaipong, merak, patilaras
Jawa Tengah-Yogyakarta
Tari bambangan cakil, enggot-enggot, bedaya, beksan
Jawa Timur
Tari reog ponorogo, remo
Bali
Tari pendet, legong, arje, kecak
Nusa Tenggara Barat
Tari batunganga, sampari
Nusa Tenggara Timur
Tari meminang, perang
Kalimantan Barat
Tari tambak sambas, zapin tembung
Kalimantan Timur
Tari hudog, berlian
Kalimantan Tengah
Tari balean dadas, tambun
Kalimantan Selatan
Tari baksa kembang
Sulawesi Selatan
Tari kipa, gaurambuloh
Sulawesi Tenggara
Tari balumba, malulo
Sulawesi Tengah
Tari lumense, parmote
Sulawesi Utara
Tari maengket
Maluku
Tari nabar ilaa, perang
Papua
Tari perang, sanggi


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Tari Seudati

1.      Tari Seudati mempunyai bentuk penyajian berupa tari kelompok karena tari ini dibawakan sekitar 12 sampai 14 penari laki-laki yang berpakaian putih.
2.      Tema tari Seudati adalah tari yang bertemakan peperangan atau bertema heroik karena syair lagu pengiring tari ini membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk melawan Belanda.
3.      Pada zaman kolonial Belanda, tari Seudati berfungsi sebagai penyemangat pemuda Aceh dalam melawan Belanda sehingga tari ini dilarang pemerintah Belanda masa itu. Sekarang, tari ini masuk ke dalam Kesenian Nasional Indonesia yang berfungsi sebagai tari petunjukan diberbagai acara.
4.      Tari Seudati bersifat tarian tradisional kerakyatan. Tari ini berkembang di masyarakat zaman dulu sebagai penyemangat pemuda Aceh dalam melawan penjajah.

Tari Saman

1.      Bentuk penyajian tari Saman yaitu tari kelompok. Disebut sebagai tari kelompok      karena Tari Saman dilakukan oleh puluhan penari yang jumlahnya ganjil.
2.      Tema tari Saman bisa dikategorikan kepahlawanan karena tari Saman mengandung berbagai unsur, salah satunya kepahlawanan.
3.      Fungsi tari Saman yaitu sebagai tari yang dipentaskan di upacara hari besar keagamaan seperti saat maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tari ini juga berfungsi sebagai sarana penyebaran dakwah.
4.      Tari Saman bersifat tarian kreasi baru. Bisa disebut tarian kreasi baru karena tari Saman berasal dari tari adat suku Gayo yang kemudian dikreasikan oleh Syekh Saman. Tari Saman yang sering kita lihat merupakan hasil perpaduan tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik.

Provinsi Sumatera Utara

Tari Serampang Dua Belas

1.      Tari Serampang Dua Belas bentuk penyajian tarinya yaitu tari berpasangan. Bisa disebut tari berpasangan karena penari tari ini dilakukan oleh 2 penari laki-laki dan perempuan.
2.      Tema tari Serampang Dua Belas yaitu bertema erotik/percintaan. Tari ini berkisah tentang pasangan kekasih yang berusaha mendapat restu dari kedua belah pihak orang tua yang pada akhirnya mendapat restu dari kedua orang tua mereka.
3.      Tari  Serampang Dua Belas berfungsi sebagai tari yang ditampilkan dipertunjukan. Tari Serampang Dua Belas memiliki tarian yang indah dan banyak yang menyukai tari ini hingga masyarakat mancanegara.
4.      Sifat tari Serampang Dua Belas adalah kreasi baru. Disebut sebagai tari kreasi baru karena tari ini awalnya berkembang di masa Kesultanan Serdang, tetapi pada tahun 1940 tari ini dimodifikasi oleh Sauti, penciptanya.

Tari Baluse

1.      Bentuk penyajian tari Baluse yaitu tari yang dilakukan oleh ratusan orang atau dikategorikan sebagai tari kelompok. Tari ini dibawakan puluhan penari yang memakai kostum perang khas Nias dengan membawa tombak dan tameng.
2.      Tema tari Baluse merupakan tari peperangan atau tari yang bertema heroik. Tari ini menceritakan perang suku Mentawai melawan invasi dari musuh yang hendak menguasai Nias.
3.      Fungsi dari tari Baluse yaitu  sebagai bagian dari rangkaian ritual adat suku Mentawai. Tari ini biasa diakhiri dengan tradisi loncat batu setinggi 4 meter.
4.      Sifat dari tari Baluse adalah tari tradisional klasik. Dikategorikan sebagai tari tradisional klasik karena tari ini berkembang pada masa dahulu dan memiliki banyak peninggalan dari tari ini sendiri, seperti rumah kepala suku dan batu loncatan yang merupakan salah satu peninggalan tari Baluse.

Provinsi Sumatera Barat 

Tari Piring

1.      Bentuk penyajian tari piring yaitu tari kelompok. Tari ini disebut tari kelompok karena tari ini dilakukan oleh 10-20 penari tari Piring. Penari tari Piring memakai kostum adat Minangkabau dengan membawa piring di kedua tangannya.
2.      Tari Piring bertema erotik atau bertema pergaulan. Tari ini bertema tari pergaulan karena tari Piring menceritakan tentang kehidupan masyarakat Minangkabau yang penuh dengan kebersamaan.
3.      Pada zaman dulu, tari Piring berfungsi sebagai tari yang dipentaskan dalam bersyukur kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah. Tetapi, kini tari Piring berfungsi sebagai hiburan masyarakat.
4.      Sifat dari tari Piring adalah tari tadisional kerakyatan karena tari ini berkembang sejak zaman masyarakat dahulu. Gerak tari ini tidak berubah, namun hanya berubah fungsi dari tari untuk memuja dewa menjadi tari untuk hiburan masyarakat.

Tari Payung

1.      Bentuk penyajian tari Payung yaitu tari berpasangan. Disebut tari berpasangan karena tari ini dilakukan oleh dua penari laki-laki dan perempuan dengan kostum khas minang dan membawa payung.
2.      Tari Payung bertemakan erotik atau percintaan. Tari ini bertemakan percintaan karena mengisahkan kekasih yang saling menyayangi dan melindungi pasangannya dengan payung.
3.      Tari Payung berfungsi sebagai tari yang dipentaskan di tradisi-tradisi di Minangkabau. Tari Payung biasa digelar diacara pernikahan sebagai simbol kasih saying kedua mempelai.
4.      Tari payung termasuk tari tradisional kerakyatan karena tari ini sudah ada dan berkembang di masyarakat minangkabau sejak zaman dahulu dan sering dipentaskan di upacara adat masyarakat Minangkabau.

Provinsi Riau

Tari Joget Lambak

1.      Bentuk penyajian tari Joget Lambak adalah tari kelompok. Tari ini disebut tari kelompok karena tari ini dipentaskan oleh sekelompok laki-laki dan perempuan yang menari sembari berbalas pantun.
2.      Tari Joget Lambak bertemakan pergaulan/erotik. Tari ini disebut tari pergaulan karena tari ini bertema pemuda dan pemudi yang mencari jati dirinya. Pemuda dan pemudi tersebut mencari pertemanan atau persahabatan melalui perantara tari Joget Lambak.
3.      Tari Joget Lambak berfungsi sebagai hiburan. Tari ini berfungsi sebagai tari hiburan karena tari ini dibawakan dengan apik dan gerakannya yang bisa dilakukan oleh masyarakat banyak yang membuat tari ini berfungsi sebagai hiburan masyarakat.
4.      Sifat dari tari Joget Lambak adalah tarian tradisional kerakyatan karena tari ini berkembang di masyarakat pada masa kerajaan Melayu Riau-Lingga dan berlanjut sebagai tari tradisi di masyarakat Riau.

Tari Makan Sirih

1.      Bentuk penyajian dari tari Makan Sirih adalah tari kelompok. Tari Makan Sirih berbentuk penyajian tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh beberapa penari perempuan memakai kostum adat Riau dan salah satu penari membawa bokor berisi Sirih utnuk dipersembahkan kepada tamu terhormat.
2.      Tema dari tari Makan Sirih adalah pergaulan karena tari ini merupakan tari penyambut tamu yang memberi kesan bahwa masyarakat Riau merupakan masyarakat yang bersahabat.
3.      Fungsi dari tari Makan Sirih adalah sebagai tari pertunjukan yang dipentaskan pada saat menyambut tamu terhormat atau tamu besar misalnya dari pejabat negara seperti presiden.
4.      Tari Makan Sirih merupakan tari yang bersifat tari tradisional klasik karena tari ini pada zaman dahulu merupakan tari yang ditujukan untuk raja-raja maupun orang konglomerat dan merupakan ciri dari tari klasik yaitu tumbuh di lingkungan kerajaan.

Provinsi Kepulauan Riau

Tari Tandak

1.      Bentuk penyajian dari tari Tandak adalah tari kelompok. Disebut tari kelompok karena tari ini dilakukan oleh 2 kelompok pria dan wanita yang berbalas pantun lalu membentuk lingkaran.
2.      Tari Tandak bertemakan pergaulan/erotik. Tari Tandak menceritakan tentang masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Riau.
3.      Tari Tandak berfungsi sebagai tari yang dipentaskan sebagai tari yang bertujuan untuk menghibur masayarakat / merupakan tari hiburan. Tari ini dilakukan masyarakat Riau untuk bersenang-senang menghibur diri.
4.      Sifat tari tandak yaitu tari tradisional kerakyatan. Tari ini berkembang di masyarakat Riau zaman dulu yang masih berlanjut hingga sekarang. Oleh karena itu, tari ini disebut tari tradisional kerakyatan.

Tari Zapin Kepulauan Riau

1.      Bentuk penyajian dari tari Zapin adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan dengan jumlah sekitar belasan hingga puluhan penari. Penari tari Zapin memakai kostum adat islam.
2.      Tari Zapin yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau ini bertema tari erotik atau pergaulan karena tari Zapin menceritakan bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain, salah satunya kita harus menghormati orang lain.
3.      Fungsi dari tari Zapin yaitu sebagai tari hiburan yang ditujukan untuk menghibur masyarakat Kepulauan Riau. Selain menghibur, tari Zapin juga berfungsi sebagai tari yang dipentaskan dalam menyebarkan dakwah islam dan edukatif karena memberi pelajaran tentang bagaimana menjadi orang yang bisa bermasyarakat dengan baik.
4.      Tari Zapin bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Zapin muncul dan berkembang di masyarakat Kepulauan Riau sebagai tari yang menghibur masyarakat dan menyebarkan dakwah kepada masyarakat.

Provinsi Jambi

Tari Rantak Kudo 

1.      Bentuk penyajian dari tari Rantak Kudo adalah tari kelompok. Tari ini dibawakan oleh kelompok penari yang terdiri dari penari laki-laki dan penari perempuan dengan memakai pakaian adat khas Provinsi Jambi.
2.      Tema dari tari Rantak Kudo adalah pantomim. Disebut pantomim karena gerakan dalam tari Rantak Kudo menghentak-hentakan kaki seperti kuda / kudo dalam bahasa Kerinci.
3.      Fungsi tari Rantak Kudo yaitu sebagai tari yang dipentaskan di upacara adat tertentu di Kabupaten Kerinci. Tari Rantak Kudo dipersembahkan oleh masyarakat Kerinci atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, pada saat masyarakat Kerinci dilanda musim kemarau yang panjang, tari ini juga dilaksanakan untuk meminta hujan.
4.      Tari Rantak Kudo bersifat tari tradisional klasik. Tari ini disebut tari tradisonal klasik karena tari ini banyak dipentaskan di upacara-upacara adat. Tari yang dipentaskan untuk upacara adat/keagamaan merupakan cirri tari tradisional klasik.

Tari Sekapur Sirih

1.      Bentuk penyajian dari tari Sekapur Sirih yaitu tari yang dilakukan secara berkelompok/tari kelompok. Tari ini dikatakan sebagai tari kelompok karena tari ini biasa dibawakan oleh 12 orang penari yang terdiri dari 9 penari perempuan yang  membawa sirih dan 3 penari laki-laki yang berperan sebagai pembawa payung dan pengawal.
2.      Tema dari tari Sekapur Sirih adalah erotik atau pergaulan. Tari ini bertemakan pergaulan karena tari ini mengisahkan masyarakat Jambi yang ramah terhadap tamu dan pandai bergaul.
3.      Fungsi dari tari Sekapur Sirih yaitu sebagai tari pertunjukan. Tari ini disuguhkan masyarakat Jambi untuk menyambut tamu kebesaran seperti kepala daerah atau kepala Negara.
4.      Tari Sekapur Sirih bersifat tari kreasi baru. Tari Sekapur sirih merupakan perpaduan antara tradisional kerakyatan dan tradisonal klasik yang dikreasikan menjadi tari selamat datang yang unik.

Provinsi Sumatera Selatan

Tari Tanggai

1.      Bentuk penyajian tari Tanggai adalah tari kelompok.Tari ini dibawakan oleh 5 orang penari perempuan dengan kostum khas Provinsi Sumatera Selatan.
2.      Tema dari Tari Tanggai adalah erotik / pergaulan karena. Tari ini memberikan informasi kepada masyarakat luar daerah Sumatera Selatan bahwa masyarakat Sumatera Selatan adalah orang yang ramah dan pandai bergaul kepada pendatang.
3.      Fungsi dari Tari Tanggai yaitu sebagai tari pertunujkan. Tari Tanggai sebagai tari pertujukan karena tari Tanggai berfungsi sebagai tari penyambut tamu kehormatan yang dating ke Sumatrea Selatan, khususnya Palembang.
4.      Sifat dari tari Tanggai yaitu tari tradisional kerakyatan. Tari ini disebut sebagai tari tradisional kerakyatan karena tari ini tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

Tari Gending Sriwijaya 

1.      Bentuk penyajian tari Gending Sriwijaya adalah tari berkelompok. Tari ini dibawakan sekitar 13 orang penari perempuan dengan kostum tari yang khas Provinsi Sumatera Selatan.
2.      Tema dari tari Gending Sriwijaya adalah erotik/pergaulan. Tema tari Gending Sriwijaya sebagai tari pergaulan karena tari ini menceritakan kegembiraan gadis Palembang dalam menerima tamu besar.
3.       Fungsi dari tari Gending Sriwijaya adalah tari Pertunujkan. Tari ini dipentaskan  untuk menyambut tamu besar dari Negara, misalnya Presiden dan wakilnya.
4.      Tari Gending Sriwijaya bersifat tari tradisional klasik karena tari ini rumbuh dan berkembang di lingkkungan kerajaan. Peninggalan tari ini berupa kostum penari utama yang berumur ratusan tahun dan disimpan di museum.

Provinsi Bangka Belitung

Tari Campak

1.      Bentuk penyajian tari Campak yaitu tari berpasangan. Tari Campak merupakan tari berpasangan karena tari inni dibawakan oleh dua orang penari laki-laki dan perempuan yang menarikan tari Campak secara bersamaan dibarengi dengan berbalas pantun.
2.      Tema dari tari Campak adalah erotik/percintaan karena jika lelaki kalah berbalas pantun, maka wanita itu menjadi pasangannya. Tari ini juga merupakan alternatif untuk mencari jodoh bagi yang belum mempunyai kekasih.
3.      Fungsi dari tari Campak yaitu sebagai hiburan dan rangkaian upacara adat. Tari Campak berfungsi sebagai tari untuk menghibur masyarakat terutama orang yang belum mempunyai jodoh. Tari ini juga dipentaskan saat pulang/akan memanen padi.
4.      Tari Campak bersifat kreasi baru karena perpaduan budaya tradisional kerakyatan dengan budaya tradisional klasik. Terbukti dengan penari laki-lakinya yang berkostum budaya daerah Bangka Belitung dan penari perempuan yang kostumnya dipengaruhi budaya barat.

Tari Sepen

1.      Bentuk penyajian dari tari Sepen adalah tari kelompok. Tari ini disebut tari kelompok karena tari ini dibawakan sekitar 10-15 penari laki-laki dan perempuan yang berkostum adat Bangka Belitung.
2.      Tema tari ini adalah erotik/pergaulan karena tari ini menceritakan kehangatan kehidupan masyarakat Bangka Belitung.
3.      Fungsi dari tari Sepen adalah sebagai hiburan untuk menyambut wisatawan yang datang ke pulau Bangka dan Belitung untuk meikmati keindahan alamnya.
4.      Sifat dari tari Sepen adalah tari tradisional kerakyatan. Tari ini berkembang dan popular di masyarakat Bangka Belitung yang masih berlanjut pementasan tari ini yang lazimnya dilakukan di pinggir pantai.

Provinsi Bengkulu

Tari Andun

1.      Bentuk penyajian tari Andun adalah tari berpasangan karena tari Andun terdiri dari sepasang muda mudi laki-laki dan perempuan yang menari bersama dengan memakai baju adat daerah Bengkulu.
2.      Tema tari Andun dari provinsi Bengkulu adalah erotik / percintaan karena tari Andun menceritakan sepasang pria dan wanita yang sedang mencari pasangan hidupnya melalui tari Andun.
3.      Fungsi dari tari Andun adalah sebagai rangkaian dari prosesi tanam padi dan sebagai hiburan masyarakat Bengkulu karena setelah menanam padi maka masyarakat Bengkulu akan meminta do’a agar hasil panennya melimpah. Selain itu, tari Andun juga berfungsi sebagai sarana penghibur masyarakat.
4.      Tari Andun bersifat tarian tradisonal kerakyatan karena tari ini muncul di tengah-tengah  masyarakat zaman dahulu untuk mencari jodoh ataupun hanya sekedar hiburan. Selain itu, tari ini dibawakan berpasangan dan tari yang dibawakan merupakan salah satu cirri tari tradisional kerakyatan.

Tari Persembahan Rejang

1.      Bentuk penyajian tari Persembahan Rejang yaitu tari berkelompok dan berpasangan karena dalam tari ini tidak ditentukan jumlah penari tari Persembahan Rejang.
2.      Tema dari tari Persembahan Rejang yaitu erotik/pergaulan karena tari ini menceritakan/mengandung makna bahwa masyarakat Bengkulu ramah terhadap pendatang dari luar daerah.
3.      Fungsi dari tari Persembahan Rejang yaitu sebagai tari pertunjukan karena tari Persembahan Rejang dipentaskan saat ada kunjungan tamu kehormatan sepeti Bupati, Gubernur, dan Presiden.
4.      Tari Persembahan Rejang bersifat tari kerakyatan karena tari ini hidup dan berkembang di masyarakat Bengkulu sebagai tari penyambut tamu.

Provinsi Lampung

Tari Melinting

1.      Bentuk penyajian dari tari Melinting adalah tari yang dilakukan oleh sekitar 5-8 orang penari laki-laki maupun perempuan yang memakai kostum adat dari Provinsi Lampung.
2.      Tema dari tari Melinting adalah erotik atau pergaulan karena tari ini berisi masalah yang sering ditemui di dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Fungsi dari tari Melinting adalah sebagai hiburan karena tari Melinting pada awalnya diciptakan oleh Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh anggota kerajaan seperti putri dan putra ratu Melinting. Tetapi sekarang, tari Melinting banyak digunakan sebagai tari dalam perlombaan.
4.      Tari Melinting bersifat tari tradisional klasik karena tari ini dibuat di lingkungan kerajaan Ratu Melinting dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika gerak tari ini dimodifikasi. Peninggalan berupa kostum asli buatan Ratu Melinting yang berusia ratusan tahun.

Tari Sembah Sigeh Penguten

1.      Bentuk penyajian dari tari Simbah Sigeh Penguten adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh beberapa penari perempuan yang mengenakan atribut dan pakaian adat tradisional dari Provinsi Lampung.
2.      Tema dari tari Sembah Sigeh Penguten yaitu erotik atau pergaulan karena tari ini mengandung makna jika masyarakat lampung sangat menghargai tamu atau pendantang, contohnya  pejabat tinggi negara.
3.      Fungsi dari tari Sembah Sigeh Penguten adalah sebagai tari pertunjukan yang digelar pada saat kunjungan tamu-tamu penting atau terhormat seperti pejabat negara. Selain itu, tari ini juga berfungsi sebagai tari yang dipentaskan di upacara adat suku Pepadun di Provinsi Lampung.
4.      Tari Sembah Sigeh Penguten bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini sudah berkembang di tengah masyarakat Lampung sebagai tari untuk menyambut tamu yang sudah berumur ratusan tahun dan masih dilestarikan keberadaannya.

Provinsi Banten

Tari Rampak Bedug

1.      Bentuk penyajian tari Rampak Bedug adalah tari kelompok. Berbentuk penyajian tari kelompok karena tari ini terdiri dari 5 penari laki-laki dan 5 penari perempuan professional yang mengenakan baju pesilat khas Banten. Tari ini diiringi oleh beberapa alt musik, salah satunya bedug.
2.      Tema dari tari Rampak Bedug adalah erotik atau pergaulan. Tari ini bertema pergaulan karena menceritakan kebersamaan masyarakat Banten dalam melaksanakan ibadah maupun menyambut datangnya bulan suci.
3.      Fungsi dari tari Rampak Bedug yaitu sebagai hiburan karena tari ini dibuat untuk menghibur masyarakat Banten sekaligus memberi pesan agar kita melaksanakan ibadah pada waktunya.
4.      Tari Rampak Bedug bersifat tari kreasi baru. Disebut tari kreasi baru karena berbagai unsur dalam tari ini telah dimodifikasi dari yang semula tari kerakyatan digabung dengan unsur tari klasik oleh Haji Ilen sehingga menjadi tari kreasi baru.

Tari Buaya Putih

1.      Bentuk penyajian dari tari Buaya putih adalah tari berkelompok. Berbentuk penyajian tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh penari yang berjumlah 40 orang dengan tugasnya masing-masing contohnya 4 penari membawa bambu yang diserupakan seperti buaya.
2.      Tema dari Tari Buaya Putih adalah pantomim karena gerakan dalam tari ini mengikuti gerakan buaya putih dalam berjalan, berlari, mengamuk, membuka mulut, dan memangsa mangsanya.
3.      Tari Buaya Putih berfungsi sebagai tari yang dipentaskan dalam petunjukan karena tari ini banyak dipentaskan di berbagai acara seperti hajatan, pernikahan, dan festival budaya daerah Banten.
4.      Tari Buaya Putih bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini tumbuh di masyarakat Desa Padarincang, Provinsi Banten dan biasa digunakan sebagai tari untuk menghibur masyarakat. Oleh karena itu, tari buaya putih bersifat tari tradisional kerakyatan.

Provinsi DKI Jakarta

Tari Topeng Betawi

1.      Bentuk penyajian tari Topeng Betawi adalah tari kelompok. Bentuk penyajian tari Topeng  Betawi dibawakan oleh 5-8 penari yang memakai kostum adat dari Provinsi  DKI Jakarta membawa topeng dengan cara digigit agar topeng tersebut tidak jatuh dari muka penari.
2.      Tema dari tari Topeng Betawi adalah tergolong erotik atau pergaulan karena tema yang diangkat dalam tari ini biasanya yaitu kritik masyarakat terhadap masalah sosial kemiskinan pada masa penjajahan Belanda.
3.      Fungsi dari tari Topeng Betawi yaitu sebagai upacara adat masyarakat betawi sebagai tarian untuk menolak bala. Pada masa kini, tari ini sering digunakan utuk menghibur masyarakat atau memeriahkan acara pernikahan. Sekarang tari ini sudah jarang digunakan untuk menolak bala.
4.      Tari Topeng Betawi bersifat tari tradisional klasik karena gerak dalam tari Topeng Betawi lebih estetis dan topeng yang digunakan pun sudah digunakan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Tari Yapong

1.      Bentuk penyajian dari tari Yapong adalah tari kelompok karena tari ini dipentaskan oleh beberapa penari perempuan yang memakai kostum tari khas dari Provinsi DKI Jakarta.
2.      Tema dari tari Yapong adalah erotik atau pergaulan. Dalam perkembangannya, tarian ini sering dijadikan sebagai tari pergaulan untuk mengisi sebuah acara sesuai dengan permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi di dalamnya.
3.      Fungsi dari tari Yapong yaitu sebgai tari petunjukan. Tari Yapong sering dipentaskan pada hari-hari besar di Provinsi DKI Jakarta, seperti pada saat event ulang tahun Jakarta.
4.      Tari Yapong bersifat tari kreasi baru. Tari ini disebut tari kreasi baru karena tari ini merupakan tari yang telah dimodifikasi dengan menambahkan unsur budaya asing seperti unsur budaya Tionghoa yang ditandai banyaknya penggunaan warna merah mecolok dan unsur budaya tari Sumatera pada aksesoris maupun kostum tari Yapong.

Provinsi Jawa Barat

Tari Jaipong

1.      Bentuk penyajian dari tari Jaipong adalah tari kelompok. Tari Jaipong adalah tari kelompok yang dibawakan oleh beberapa penari perempuan yang memakai kostum tari Jaipong yang khas baju Provinsi Jawa Barat.
2.      Tema dari tari Jaipong adalah erotik atau pergaulan. Tari ini bertema erotik atau pergaulan karena tari ini menceritakan pergaulan masyarakat Jawa Barat dalam kehidupan kesehariannya.
3.      Fungsi dari tari Jaipong yaitu sebagai hiburan karena tari Jaipong biasa digelar untuk menghibur masyarakat. Selain itu, tari Jaipong juga berfungsi sebagai tari penyambut tamu karena tari ini sering digunakan pemerintah Jawa Barat untuk menyambut tamu kebesaran dari dalam dan luar negeri.
4.      Tari Jaipong bersifat tari kreasi baru. Tari Japong disebut sebagai tari kreasi baru karena tari ini merupakan pengembangan dari tari Ketuk Liu dan tari Jaipong masa kini sudah banyak mengalami modifikasi di luar sepengetahuan pembuatnya, Gugum Gumbira.

Tari Topeng Cirebon

1.      Bentuk penyajian dari tari Topeng Cirebon adalah tari berkelompok. Bentuk penyajian tari ini disebut tari kelompok karena tari ini dipentaskan oleh beberapa penari laki-laki atau penari perempuan yang memakai topeng khas dari Cirebon dan kostum adat Cirebon yang merupakan peraduan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.
2.      Tema dari tari Topeng Cirebon adalah erotik atau pergaulan karena tari ini menceritakan kisah perjalanan hidup manusia beserta pergaulan sehari-hari masyarakat Cirebon.
3.      Fungsi dari tari Topeng Cirebon yaitu sebagai tari yang ditujukan untuk hiburan karena di dalam tari ini mengandung berbagai lawakan ringan sehari-hari dan juga terdapat pesan moral yang dapat dipetik dari kisahnya.
4.      Tari topeng Cirebon bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari muncul dan berkembang sebagai tari yang ditujukan untuk menghibur masyarakat.

Provinsi Jawa Tengah

Tari Bedhaya

1.      Bentuk penyajian dari tari Bedhaya adalah tari kelompok. Tari Bedhaya dibawakan oleh 9 orang penari perempuan yang belum menikah memakai baju dan selendang kuning. Tari ini sangat sakral karena konon, jika tari ini dipentaskan, maka Nyi Roro Kidul akan berada dipentas tari ini untuk melihatnya.
2.      Tema dari tari Bedhaya adalah erotik atau percintaan karena tari ini menceritakan kehidupan perempuan yang mencari pasangan hidupnya.
3.      Fungsi ari tari Bedhaya yaitu sebagai tari untuk hiburan, terutama untuk menghibur raja Keraton Surakarta pada masa dahulu. Namun, sekarang tari ini bisa ditonton oleh masyarakat luas. Selain untuk hiburan, biasanya tari ini juga dipentaskan untuk merayakan hari kelahiran putra pejabat daerah.
4.      Tari Bedhaya bersifat tari tradisional klasik. Tari ini bersifat tari tradisional klasik karena tari ini muncul dan berkembang dilingkungan kesultanan Kraton Surakarta dan tarian ini merupakan tarian istimewa yang estetis dan mewah yang diperuntukan untuk kalangan atas.

Tari Bondan

1.      Bentuk penyajian dari tari Bondan adalah tari tunggal. Meskipun dalam gambar di atas tari Bondan dibawakan secara berkelompok, sebenarnya tari Bondan adalah tari tunggal. Tari ini dibawakan oleh 1 penari perempuan yang memakai kostum seperti perempuan desa dengan membawa payung dan boneka bayi ditangannya.
2.      Tema dari tari Bondan adalah pantomim. Tema tari ini adalah pantomim karena tari ini menirukan seorang ibu yang sedang mengasuh anaknya yang masih bayi dengan menggendong dan melindunginya dengan payung.
3.      Fungsi dari tari Bondan adalah tari pertunjukan karena tari Bondan sering dipentaskan di teater atau drama tradisional.
4.      Tari Bondan bersifat tari klasik karena tari ini memiliki gerakan yang sulit untuk ditirukan penonton yang merupakan cirri khas dari tari klasik.

Provinsi DI Yogyakarta

Tari Serimpi Yogyakarta

1.      Bentuk penyajian dari tari Serimpi Yogyakarta adalah tari berkelompok. Tari ini terdiri dari 4 orang penari perempuan yang memakai baju yang dinamakan kain seredan. Jumlah penari tari Serimpi melambangkan 4 arah mata angin dan 4 elemen yang ada di dunia, yaitu api, udara, air, dan tanah.
2.      Tema dari tari Serimpi Yogyakarta adalah heroic atau perang karena tari ini menceritakan pertikaian yang tidak pernah kunjung berhenti yaitu pertikaian antara baik dan jahat yang mana ini merupakan filsafat hidup adat ketimuran.
3.      Fungsi dari tari Serimpi Yogyakarata adalah tari yang ditujukan untuk menghibur raja di kesultanan keraton Yogyakarta pada masa dahulu. Namun, sekarang tari ini juga bisa disaksikan oleh wisatawan yang berkunjung ke keraton. Selain itu, tari ini juga biasa dipentaskan saat upacara adat di keraton.
4.      Tari Serimpi Yogyakarta bersifat tari tradisional klasik karena tari ini mulai muncul pada saat kejayaan kerajaan Mataram Islam saat pemerintahan Sultan Agung. Semenjak Kerajaan Mataram terbelah, tari ini ikut berkembang di lingkungan Keraton Yogyakarta sebagai tarian yang sakral.

Tari Angguk

1.      Bentuk penyajian dari tari Angguk adalah tari berkelompok karena tari ini terdiri dari 15 penari wanita yang berkostum seperti baju serdadu Belanda.
2.      Tema dari tari Angguk adalah tari heroik atau tari peperangan karena tari ini menggambarkan pasukan Belanda yang dengan wibawanya berbaris dan mengatur negeri ini. Selain itu, tari ini juga bertemakan pergaulan karena sering membawa tema kehidupan sehari hari masyarakat.
3.      Fungsi dari tari Angguk adalah sebagai tari yang dipentaskan pada saat panen karena tari ini ditujukan sebagai simbol rasa syukur atas hasil panen.
4.      Tari Angguk bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul di masyarakat pribumi pada masa penjajahan Belanda untuk simbol syukur atas hasil panen yang telah diberikan Tuhan.

Provinsi Jawa Timur

Tari Gandrung

1.      Bentuk penyajian dari tari Gandrung Banyuwangi dalah tari tunggal karena tari ini dibawakan oleh seorang penari perempuan yang memakai kostum khas dari daerah Banyuwangi dan membawa kipas ditangannya. Tari ini dapat berubah menjadi berpasangan apabila salah seorang penonton maju ke depan dan ikut menari.
2.      Tema dari tari Gandrung adalah erotik atau pergaulan. Tema tari ini erotik atau pergaulan karena tari inni menggambarkan betapa terpesonanya masyarakat agraris Blambangan kepada Dewi Sri.
3.      Tari Gandrung berfungsi sebagai tari yang dipentaskan untuk hiburan masyarakat karena tari ini memperbolehkan msyarakat untuk ikut menari bersama penari tari Gandrung.
4.      Tari ini bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul dan berkembang di masyarakat Banyuwangi pada masa dulu. Selain itu, faktor yang membuat tari ini disebut tari kerakyatan karena tari ini lebih leluasa berinteraksi dengan masyarakat.

Tari Remo

1.      Bentuk penyajian dari tari Remo adalah tari tunggal maupun berkelompok karena tari ini bisa dibawakan oleh penari tunggal maupun penari berkelompok. Tari ini  dibawakan oleh penari perempuan maupun laki-laki.
2.      Tema dari tari Remo adalah heroik atau peperangan. Tari Remo bertema peperangan karena tari ini menceritakan tentang perjuangan pangeran dalam perang laga.
3.      Fungsi dari tari Remo adalah tari pertunjukan yang biasa dipentaskan untuk menyambut tamu Negara maupun dipentaskan diberbagai festival kesenian daerah.
4.      Tari Remo bersifat tari tradisional kerakyatan karena pada mulanya tari ini diciptakan oleh seorang warga pengamen yang berada di daerah Jombang.

Provinsi Bali

Tari Pendhet

1.      Bentuk penyajian dari tari Pendhet adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh beberapa penari perempuan pada umumnya yang membawa bokor yang berisi bunga ditangannya..
2.      Tema dari tari Pendhet adalah erotik atau pergaulan. Tari Pendhet bertema pergaulan karena tari ini menggambarkan masyarakat dahulu yang bersuka cita menyambut kelahiran Dewata yang lahir ke dunia.
3.      Fungsi dari tari Pendhet adalah tari upacara keagamaan karena tari ini banyak digelar di altar pura pada saat upacara keagamaan agama Hindu. Tapi seiring berjalannya waktu, tari ini sekarang juga digunakan sebagai tari yang dipentaskan untuk menyambut tamu kehortmatan seperti presiden..
4.      Tari Pendhet bersifat tari tradisional klasik karena tari ini banyak dipentaskan pada saat upacara adat dan keagamaan umat Hindu di Bali dan ini merupakan salah satu ciri tari klasik.

Tari Rejang

1.      Bentuk penyajian dari tari Rejang adalah tari kelompok. Tari ini disebut tari kelompok karena tari Rejang dibawakan oleh sekelompok bahkan massal penari perempuan yang masih gadis atau masih suci yaitu berumur sekitar 6 sampai 10 tahun. Penari tari Rejang memakai kostum tari adat Bali terkadang membawa kipas dan terkadang juga tidak membawa kipas.
2.      Tema dari tari Rejang adalah erotik atau pergaulan karena tari ini mengisahkan ketulusan pengorbanan masyarakat Bali terhadap Dewa mereka. Tari Rejang mengandung makna kebersamaan ketika semua orang beribadah kepada Dewa mereka.
3.      Fungsi dari tari Rejang adalah tari yang digunakan pada saat upacara adat dan keagamaan umat Hindu di Bali. Tari ini sering digelar di halaman pura pada malam hari.
4.      Tari Rejang termasuk tari tradisional klasik karena tari ini hidup dan berkembang di lingkungan pura sebagai tempat dipentaskan tari Rejang ini.

Provinsi Kalimantan Barat

Tari Monong

1.      Bentuk tari penyajian dari tari Monong  yaitu tari berkelompok karena tari ini sering dilakukan masyarakat di Kalimantan Barat. Penarinya campuran dari laki-laki dan perempuan.
2.      Tema tari monong adalah heroik. Bisa disebut heroik karena tari ini menggambarkan seseorang yang menyembuhkan salah seorang suku yang sedang jatuh sakit.
3.      Fungsi dari tari Monong adalah tarian untuk upacara adat. Tari Monong ini merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau menangkal penyakit yang ada dalam tubuh penderita. Dalam tarian ini penari bertindak seperti seorang dukun dengan menggunakan jampi-jampi. 
4.      Sifat dan sejarah tari Monong yakni tradisional kerakyatan . Bisa disebut kreasi baru karena tarian ini sudah lama berkembang di Kalimantan Barat dan dijadikan tarian untuk menyembuhkan penyakit yang ada dalam tubuh.
Tari Japin

1.      Bentuk penyajian tari japin adalah berpasangan. Pasangan tari japin yaitu laki-laki dengan laki-laki.
2.      Tema dari tari japin adalah erotik. Tari ini sering dialkukan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat Kalimantan Barat percaya bahwa tari Jepin Lembut berasal dan berkembang di Kerajaan Sambas
3.      Fungsi dari tari ini adalah berfungsi sebagai seni hiburan semata-mata, melainkan juga melaksanakan fungsi sebagai media pendidikan agama Islam bagi masyarakat
4.      Tari ini bersifat tari klasik karena sejarah dari tari japin Masyarakat yang percaya bahwa tari Japin berasal dan berkembang di Kerajaan Sambas.

Provinsi Kalimantan Tengah

Tari Tambun dan Bungai

1.      Bentuk penyajian tari ini adalah kelompok. Tari ini dilakukan oleh sekelompok perempuan.
2.      Tema tari ini adalah pantomim karena tari ini dikisahkan oleh cerita Tambun dan Bungai adalah saudara dari ayah mereka yang merupakan adik-kakak.
3.      Fungsi tari ini yaitu upacara adat. Tari ini bisa disebut tari upacara adat karena tari ini digunakan masyarakat Kalimantan Tengah untuk memanggil hujan dan mengusir hama tani dan kebun.
4.      Sifat dari tari ini yaitu tari tradisional kerakyatan karena tari Tambun dan Bungai muncul dicerita rakyat dari Kalimantan Tengah. Tari ini juga merupakan tari kerakyatan karena tari ini berfungsi sebagai tari hiburan rakyat.

Tari Gong

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu tunggal. Tari ini ditarikan oleh kaum wanita. Tarian ini
2.      Tema tari ini adalah pantomim. Tari ini menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
3.      Fungsi tari ini adalah tari pertunjukan. Bisa disebut tari pertunjukan karena tari gong merupakan tari yang khusus untuk dipentaskan saat acara-acara daerah/lomba tari.
4.      Tari gong bersifat sebagai tari tradisional klasik. Tari ini disebut tari tradisional klasik karena tari ini memiliki tari yang elastic dan mewah yang merupakan cirri dari tari tradisional klasik.

Provinsi Kalimantan Selatan

Tari Baksa Kembang

1.      Bentuk penyajian dari tari ini adalah kelompok. Tari ini sering ditarikan oleh kaum wanita di Kalimantan Selatan.
2.      Tema dari tarian ini erotik. Tarian ini disebabkan adanya putri raja yang memberikan setangkai bunga untuk seorang pangeran.
3.      Fungsi tarian ini adalah tari pertunjukan  untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau kerabat-kerabat kerajaan.
4.      Tari Baksa kembang bersifat tari tradisional klasik. Tari ini disebut tari tradisional klasik karena tari ini muncul dan berekmbang pada masa kerajaan Daha pada awal abad 15 masehi.

Tari Radab Rahayu 
1.      Bentuk penyajian dari tari ini adalah kelompok karena tari ini dilakukan oleh penari campuran(laki-laki perempuan).
2.      Tema tari ini dalah pantomim. Tari ini merupakan tari sakral yang dikisahkan dari peristiwa di mana kapal Prabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan Majapahit.
3.      Fungsi tarian ini sebagai tari upacara adat. Bisa sebagai tari upacara adat karena tari ini biasa ditarikan pada saat upacara adat sebagai penolak bala. Tari ini juga biasa dipentaskan pada acara perkawinan dan kematian.
4.      Tari Radab Rahayu bersifat tari tradisional klasik. Bisa disebut tari tradisional klasik karena tari ini berkembang di lingkungan kerajaan Lumbung Mangkurat.

Provinsi Kalimantan Timur

Tari Gong

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu tunggal. Tari ini ditarikan oleh kaum wanita. Tarian ini
2.      Tema tari ini adalah pantomim. Tari ini menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
3.      Fungsi tari ini adalah tari pertunjukan. Bisa disebut tari pertunjukan karena tari gong merupakan tari yang khusus untuk dipentaskan saat acara-acara daerah/lomba tari.
4.      Tari gong bersifat sebagai tari tradisional klasik. Tari ini disebut tari tradisional klasik karena tari ini memiliki tari yang elastic dan mewah yang merupakan cirri dari tari tradisional klasik.

Tari perang

1.      Penyajian tari ini adalah berkelompok. Tari ini ditarikan oleh kaum lelaki yang berarti memperebutkan daerah kekuasaan dan wanita idaman.
2.      Tema tari ini adalah heroik. Tari ini digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
3.      Tarian ini berfungsi sebagai tarian yang dipentaskan saat upacara adat suku di Provinsi Kalimantan Timur . Tari ini berfungsi sebagai pengobar semangat para pejuang yang hendak berperang.
4.      Sejarah dari tarian ini adalah tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Kalimantan timur. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.

Provinsi Kalimantan Utara

Tari Radab Rahayu
1.      Bentuk penyajian dari tari ini adalah kelompok karena tari ini dilakukan oleh penari campuran(laki-laki perempuan).
2.      Tema tari ini dalah pantomim. Tari ini merupakan tari sakral yang dikisahkan dari peristiwa di mana kapal Prabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan Majapahit.
3.      Fungsi tarian ini sebagai tari upacara adat. Bisa sebagai tari upacara adat karena tari ini biasa ditarikan pada saat upacara adat sebagai penolak bala. Tari ini juga biasa dipentaskan pada acara perkawinan dan kematian.
4.      Tari Radab Rahayu bersifat tari tradisional klasik. Bisa disebut tari tradisional klasik karena tari ini berkembang di lingkungan kerajaan Lumbung Mangkurat.

Tari Monong

1.      Bentuk tari penyajian dari tari Monong  yaitu tari berkelompok karena tari ini sering dilakukan masyarakat di Kalimantan Barat. Penarinya campuran dari laki-laki dan perempuan.
2.      Tema tari monong adalah heroik. Bisa disebut heroik karena tari ini menggambarkan seseorang yang menyembuhkan salah seorang suku yang sedang jatuh sakit.
3.      Fungsi dari tari Monong adalah tarian untuk upacara adat. Tari Monong ini merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau menangkal penyakit yang ada dalam tubuh penderita. 
4.      Sifat dan sejarah tari Monong yakni tradisional kerakyatan . Bisa disebut kreasi baru karena tarian ini sudah lama berkembang di Kalimantan Barat dan dijadikan tarian untuk menyembuhkan penyakit yang ada dalam tubuh

Provinsi Sulawesi Utara

Tari Maengket

1.      Bentuk penyajian tari ini kelompok. Tari ini dilakukan oleh penari campuran (laki-laki dan perempuan). Tarian ini biasanya ditampilkan 20 sampai 30 orang. Tarian ini hanya ditampilkan saat sedang panen padi di ladang
2.      Tema tari ini adalah erotik. Tari ini menggambarkan tentang mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang.
3.      Fungsi dari tari ini adalah tari upacara keagamaan. Tari ini berfungsi sebagai upacara keagamaan karena tari ini dipentaskan untuk berdoa kepada tuhan atas hasil panen yang diberikan.
4.      Tari Maengket bersifat tari tradisional kerakyatan. Bisa disebut tari tradisional kerakyatan karena tari ini sudah ada dimasyarakat minahasa. Tari ini dibuat untuk merayakan hasil panen yang melimpah.

Tari Mahambak

1.      Bentuk peyajian dari trari Mahambak adalah tari kelompok karena tari ini dilakukan oleh beberapa penari laki-laki dan penari perempuan yang memakai baju adat dari provinsi Sulawesi Utara.
2.      Tema dari tari ini adalah erotik. Tari ini memiliki nilai-nilai persatuan dan kerukunan. Tari ini menceritakan pergaulan masyarakat  Minahasa yang menjunjung persatuan dan kerukunan.
3.      Fungsi tari ini adalah tari hiburan, tari Mahambak Gale merupakan tari yang dipentaskan
Untuk menghibur rakyat minahasa karena kesedihan yang diakibatkan olehpertukaran antar suku mereka.
4.   Tari Mahmbak bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Mahambak muncul                                                       
dimasyarakat Minahasa sebagai tari yang dikhususkan untuk menghibur rakyat Minahasa.

Provinsi Gorontalo

Tari Sarode

1.      Bentuk penyajian tari ini kelompok. Tari ini dilakukan oleh penari perempuan yang memakai baju khas dari Gorontalo.
2.      Tema tari ini yaitu erotik. Tari ini bertema erotik karena tari ini dilakukan oleh pengantin ketika pengantin akan dikalungkan selendang oleh pengantin pria.
3.      Fungsi tari ini yaitu untuk mengiringi suatu pengantinan yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo. Tari ini sebagai tari hiburan rakyat. Tari ini sering dipentaskan pada acara pernikahan dan khitan.
4.      Tari sarode bersifat tari tradisional kerakyatan. Tari ini disebut Tari tradisional kerakyatan karena muncul di Gorontalo sebagai tari rakyat yang mengiringi pernikahan.

Tari Dana-Dana

1.      Bentuk penyajian dari tari Dana-Dana adalah tari kelompok. Tari ini berbentuk penyajian tari kelompok karena tari ini dilakukan atau dibawakan oleh setidaknya 4 penari laki-laki. Penari tari Dana-Dana memakai kostum berwarna kuning dan merupakan baju adat islam dari Provinsi Gorontalo.
2.      Tema dari tari Dana-Dana adalah erotik  karena tari Dana-Dana menceritakan keakraban para remaja di provinsi Gorontalo yang saling menggerakan anggota badan (menurut arti dari ‘Dana-Dana’).
3.      Fungsi dari tari Dana-Dana adalah tari pertunjukan yang digelar pada saat pernikahan, hajatan, maupun festival kesenian daerah. Tari ini pertema kali digunakan untuk mengisi acara pernikahan Raja Sultan Amay dengan Putri Owotango.
4.      Tari Dana-Dana bersifat tari tradisional kerakyatan dan tari krasi baru. Tari ini disebut tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul dan dibuat di masyarakat Gorontalo. Tari ini bisa disebut juga sebagai tari kreasi karena tari Dana-Dana zaman kini kebanyakan merupakan hasil modifikasi dari tari Dana-Dana murni tanpa melupakan syariat islam yang berlaku pada tari ini.

Provinsi Sulawesi Tengah

Tari Dero

1.      Bentuk penyajian dari tari Dero adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh ratusan bahkan ribuan penari atau disebut tarian massal yang ditarikan oleh penari laki-laki dan perempuan yang memakai kostum adat daerah.
2.      Tema dari tari Dero adalah erotik atau pergaulan karena tari ini menceritakan masyarakat Kabupaten Poso yang ramah terhadap tamu maupun dalam kehidupan sehari-harinya yang penuh gotong royong dan kebersamaan.
3.      Fungsi dari tari Dero adalah tari adat karena tari Dero dipentaskan  pada saat upacara adat di Poso yaitu pada saat menjelang musim panen.
4.      Tari Dero bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini dipentaskan oleh masyarakat Poso sebagai tarian masyarakat. Tari ini juga muncul dan berkembang di masyarakat Poso sebagai tari wujud rasa syukur.

Tari Pamonte

1.      Bentuk penyajian dari tari Pamonte adalah tari kelompok karena tari ini dipentaskan oleh puluhan/ratusan penari laki-laki maupun perempuan yang berpakaian seperti petani di Provinsi Sulawesi Tengah dengan membawa tudung atau caping di atas kepalanya.
2.      Tema dari tari Pamonte adalah pantomim. Tari ini bertema tari pantomim karena tari Pamonte menirukan/menggambarkan aktivitas petani di sawah dalam menanam padi.
3.      Tari Pamonte berfungsi sebagai tari pertunjukan karena tari ini digunakan untuk menyambut tamu. Selain sebagai tari pertunjukan, tari ini juga digunakan sebagai tari adat yang dipentaskan saat awal menanam padi.
4.      Tari Pamonte bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Pamonte muncul di masyarakat suku Kalii di Sulawesi Tengah sebagai tari rakyat yang bisa dimainkan oleh siapapun.

Provinsi Sulawesi Selatan

Tari Pakarena

1.      Bentuk penyajian dari tari Pakarena adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh setidaknya 4 penari perempuan dengan memakai baju yang terdapat kipas ditangannya.
2.      Tema dari tari Pakarena adalah pergaulan. Tari ini bertemakan pergaulan karena tari ini menceritakan masyarakat desa Gantarang yang memberi ucapan pada penduduk langit atau biasa disebut botting langi atas jasanya mengajari penduduk lino (bumi) dalam berbagai memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.      Fungsi dari tari Pakarena adalah sebagai tari ritual/upacara adat karena tari ini digunakan sebagai tari yang digelar pada upacara adat masyarakat desa Gantarang. Tari ini juga berfungsi sebagai tari yang digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih masyarakat terhadap pemimpinnya.
4.      Tari Pakarena bersifat tari tradisional klasik. Disebut tari tradisional klasik karena tari Pakarena memiliki gerak tari yang estetis dan terkesan mewah karena menggambarkan keindahan bidadari.

     Tari Pajaga

1.      Bentuk penyajiann dari tari Pajaga adalah tari kelompok. Tari ini berbentuk penyajian tari kelompok karena tari Pajaga dibawakan oleh 1 orang laki-laki sebagai pawang dan setidaknya 8 penari perempuan dengan  pakaian adatnya yang meriah dan merupakan baju adat Provinsi Sulawesi Selatan.
2.      Tema dari tari Pajaga adalah pergaulan atau erotik. Tari ini bertema tari pergaulan karena tari  ini menceritakan pergaulan masyarakat Sulawesi  Selatan sehari-hari. Tari ini juga bertema tentang pemujaan dewa-dewa.
3.      Pada awalnya, fungsi dari tari Pajaga adalah tari yang digelar untuk upacara adat. Tari ini digunakan untuk menyembah dewa dan dewi masyarakat. Namun, setelah Islam masuk, tari ini berubah fungsi sebagai tari yang digelar untuk menyambut tamu-tamu kehormatan.
4.      Tari Pajaga bersifat tari tradisional kerakyatan. Faktor yang menyebabkan tari Pajaga masuk kategori tradisional kerakyatan karena tari ini merupakan tari yang dibbuat untuk menghibur masyarakat dalam rangka upacara adat.

Provinsi Sulawesi Barat

Tari Patuddu

1.      Bentuk penyajian dari tari Patuddu adalah tari kelompok karena tari Patuddu dibawakan oleh 14 penari  laki-laki dan perempuan remaja  yang memakai baju adat dari Sulawesi Barat. Warna baju pada tari Patuddu didominasi oleh warna merah, kuning, dan biru.
2.      Tema dari tari Patuddu adalah pantomim. Tari ini disebut tari pantomim karena tari ini menggambarkan/menirukan kelembutan wanita Mandar. Selain itu, tari ini juga menggambarkan angin sepoi-sepoi.
3.      Fungsi dari tari Patuddu adalah tari yang digunkan sebagai hiburan. Tari ini berfungsi sebagai tari yang digunakan untuk menghibur raja di lingkungan kerajaan dan digelar di lantai istana.
4.      Tari Patuddu bersifat tari tradisional klasik. Tari ini bersifat tari tradisional klasik karena tari Patuddu merupakan tari yang hidup di lingkungan  istana kerajaan dan ini merupakan salah satu ciri tari tradsional klasik.

Tari Toreang

1.      Bentuk penyajian dari tari Toreang adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh sekelompok penari yang terdiri dari penari laki-laki dan perempuan yang berpakaian adat Mandar.
2.      Tema dari tari Toreang adalah heroik atau perang. Tari ini menceritakan tentang pasukan Kerajaan Binuang yang hendak berperang. Pasukan berani mati Kerajaan Binuang pada abad 15 selalu membawakan tari ini sebelum berperang.
3.      Fungsi dari tari Toreang adalah tari adat. Tari Toreang berfungsi sebagai tari adat karena tari Toreang diadakan pada upacara adat di salah satu suku di Provinsi Sulawesi Barat. Pada zaman dulu, tari ini digunakan untuk memohon pada Tuhan agar menang dalam perang melawan musuh.
4.      Tari Toreang bersifat tari tradisional kerakyatan. Disebut sebagai tari tradsional kerakyatan karena tari Toreang berasal dari masyarakat Sulawesi Barat yang menceritakan pasukan kerajaan yang hendak berperang. Tari ini juga dilaksanakan pada upacara adat masyarakat.

Provinsi Sulawesi Tenggara

Tari Lulo Alu

1.      Bentuk penjian dari tari Lulo Alu adalah tari kelompok karena tari ini dibawakan oleh 12 penari. Delapan penari bertindak seolah menumbuk padi dan 4 penari memerankan proses penapisan gerabah.
2.      Tema yang dikandung oleh Tari Lulo Alu adalah erotik atau pergaulan. Tari ini menggambarkan pergulan masyarakat Buton yang saling gotong royong dalam mengadakan ritual adat
3.      Fungsi dari tari Lulo Alu adalah sebagai tari upacara adat karena tari Lulo Alu digelar/dipentaskan saat upacara adat masyarakat Buton dalam berterima kasih kepada Tuhan atas hasil panen.
4.      Tari Lulo Alu bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Lulo Alu muncul di masyarakat Buton sebagai tari yang dipentaskan oleh masyarakat Buton.

Tari Malulo

1.      Bentuk penyajian dari tari Malulo adalah tari kelompok karena tari Malulo dilakukan oleh setidaknya 8 penari laki-laki dan perempuan yang terdiri dari 6 penari perempuan dan 2 penari laki-laki yang memakai baju adat Sulawesi Tenggara yang didominasi  warna kuning.
2.      Tema dari Tari Malulo adalah pergaulan atau erotik. Tari ini bertema pergaulan karena tari ini menceritakan bahwa masyarakat suku Tolaki adalah masyarakat yang cinta perdamaian dan ramah terhadap pengunjung.
3.      Fnngsi dari tari Malulo adalah tari upacara dan hiburan yang digelar pada saat pernikahan, pelantikan raja, dan pesta panen raya.
4.      Tari Malulo bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Malulo merupakan tari yang dibuat oleh masyarakat suku Tolaki untuk memeriahkan berbagai acara.

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tari Nguri

1.      Bentuk penyajian dari tari Nguri adalah tari kelompok. Tari ini berbentuk penyajian tari kelompok karena tari ini dibawaka oleh beberapa penari perempuan yang memakai baju adat Sumbawa dengan seperti sayap dibagian kanan dan kiri baju penari.
2.      Tema dari dari tari Nguri adalah erotik atau pergaulan karena tari ini menceritakan tentang masyarakat yang berempati terhadap raja Sumbawa yang kala itu sedang bersedih.
3.      Fungsi dari tari Nguri adalah tari yang digunakan sebagai tarian adat karena tari Nguri sering dipentaskan pada upacara persembahan suku di Sumbawa.
4.      Tari Nguri bersifat tari tradisional klasik. Tari Nguri disebut tari tradisional klasik karena tari ini muncul dan hidup dilingkungan kerajaan dan lingkungan suku di Sumbawa.

Tari Sere

1.      Bentuk penyajian dari tari Sere adalah tari berpasangan. Tari in berebentuk tari berpasangan karena tari Sere dibawakan oleh dua orang penari laki-laki yang membawa tombak dan perisai.
2.      2. Tema dari tari Sere adalah heroik atau perang karena tari Sere menceritakan/menggambarkan tentang 2 prajurit yang saling berperang untuk kemenangan dari kerajaan yang mereka bela.
3.      Fungsi dari tari Sere adalah tari yang difungsikan sebagai tari adat karena tari Sere digunakan pada saat upacara adat di Sumbawa. Selain sebagai tari adat tari Sere juga berfungsi sebagai tari pertunjukan yang dipentaskan untuk menyambut tamu.
4.      Tari ini bersifat tari tradisional klasik karena tari ini muncul pada masa kesultanan Bima.

Provinsi Nusa Tengggara Timur

Tari Caci

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu berpasangan. Tari ini dilakukan oleh laki-laki yang membawa pecut dengan tanpa baju dan mengenakan sarung.
2.      Tema tari ini yaitu heroik. Tari ini menggambarkan suatu suku yang  sedang dalam penyerangan dan ada seorang yang menyelamatkan suku itu.
3.      Fungsi tari ini adalah upacara adat. Tari caci dari sejak dahulu telah diturunkan secara turun temurun, dan menjadi sebuah tradisi serta ritual yang diperuntukkan untuk arwah para leluhur.
4.      Tari Caci bersifat tari tradsional klasik. Tari ini disebut tari klasik karena tari Caci merupakan tari yang digelar pada saat upacara adat dan ini merupakan salah satu ciri tari tradisional klasik yaitu tari yang digelar untuk upacara adat.

Tari Gareng Lameng

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu tari kelompok. Tari ini biasanya dilakukan oleh beberapa penari perempuan yang memakai pakaian adat Nusa Tenggara Timur dan terdapat jarit di perutnya.
2.      Tema tari ini adalah pantomim karena tari Gareng Lameng menirukan burung yang sedang terbang dengan lemah gemulai.
3.      Fungsi tari ini adalah tari hiburan karena ditujukan sebagai hiburan masyarakat Nusa Tenggara Timur ketika pada saat acara khitan. Selain itu, tari ini juga sebagai ungkapan doa masyarakat agar yang dikhitan diberkahi hidupnya oleh Tuhan.
4.      Tari Gareng Lameng bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul di tengah-tengah masyarakat sebagai hiburan masyarakat Nusa Tenggara Timur pada saat acara besar maupun saat adat istiadat.

Provinsi Maluku

Tari Lenso

1.      Bentuk penyajian dari  tari Lenso paling sering adalah tari kelompok yang dilakukan secara beramai-ramai saat ada pesta pernikahan maupun panen lada. Selain berkelompok, tari ini juga sering dimainkan berpasangan bagai kaum muda mudi yang mencari jodoh.
2.      Tema dari tari Lenso adalah erotik atau percintaana karena tari ini menceritakan tentang cinta seorang pemuda yang diterima oleh pujaan hatinya.
3.      Fungsi dari tari Lenso dalah tari hiburan karena tari ini biasa diadakan saat acara-acara besar seperti pesta pernikahan, pesta hasil panen yang melimpah, maupun menyambut tamu untuk menghibur orang yang hadir dalam acara tersebut.
4.      Tari Lenso bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Lenso berkembang dan muncul di masyarakat daerah Maluku dan Minahasa sebagai ajang hiburan maupun sarana mencari pasangan hidup.

Tari Perang

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu berkelompok tetapi bergantian. Tari ini digelar oleh laki-laki.
2.      Tema tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
3.      Fungsi tarian ini adalah tari upacara adat. Tari ini banyak dipentaskan pada upacara adat yang menceritakan tentang peperangan.
4.      Tari Perang bersifat tari tradisional klasik. Tari ini bersifat klasik karena pada masa dahulu tari ini muncul di lingkungan kerajaan sebagai tari yang digunakan untuk menghibur raja maupun untuk mengobar semangat para pejuang masa dulu.

Provinsi Maluku Utara

Tari Perang

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu berkelompok tetapi bergantian. Tari ini digelar oleh laki-laki.
2.      Tema tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
3.      Fungsi tarian ini adalah tari upacara adat. Tari ini banyak dipentaskan pada upacara adat yang menceritakan tentang peperangan.
4.      Tari Perang bersifat tari tradisional klasik. Tari ini bersifat klasik karena pada masa dahulu tari ini muncul di lingkungan kerajaan sebagai tari yang digunakan untuk menghibur raja maupun untuk mengobar semangat para pejuang masa dulu.

Tari Lenso

1.      Bentuk penyajian dari  tari Lenso paling sering adalah tari kelompok yang dilakukan secara beramai-ramai saat ada pesta pernikahan maupun panen lada. Selain berkelompok, tari ini juga sering dimainkan berpasangan bagai kaum muda mudi yang mencari jodoh.
2.      Tema dari tari Lenso adalah erotik atau percintaana karena tari ini menceritakan tentang cinta seorang pemuda yang diterima oleh pujaan hatinya.
3.      Fungsi dari tari Lenso dalah tari hiburan karena tari ini biasa diadakan saat acara-acara besar seperti pesta pernikahan, pesta hasil panen yang melimpah, maupun menyambut tamu untuk menghibur orang yang hadir dalam acara tersebut.
4.      Tari Lenso bersifat tari tradisional kerakyatan karena tari Lenso berkembang dan muncul di masyarakat daerah Maluku dan Minahasa sebagai ajang hiburan maupun sarana mencari pasangan hidup.

Provinsi Papua Barat

Tari Selamat Datang


1.      Bentuk penyajian tari ini adalah tari kelompok. Tari ini biasa dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan.
2.      Tema tari ini yaitu erotik. Tari ini sering ditarikan saat ada pengunjung mancanegara atau non mancanegara masuk ke Papua.Tari ini menyambut para turis mancanegara dengan senang hati dan gembira.
3.      Tari ini berfungsi sebagai tari pertunjukan. Bisa disebut tari pertunjukan karena tari ini biasanya dipentaskan untuk menyambut para tamu kehormatan yang datang ke pulau Papua.
4.      Tari Selamat Datang bersifat tari tradisional kerakyatan. Biasa disebut tari kerakyatan karena tari ini diciptakan oleh masyarakat Papua tari untuk menyambut tamu kehormatan yang datang maupun sebagai tari penghibur masyarakat Papua.

Tari Perang Papua

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu berkelompok tetapi bergantian. Tari ini digelar oleh laki-laki.
2.      Tema tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
3.      Tari Perang Papua berfungsi sebagai tari upacara adat. Tari ini berfungsi sebagai yang dipentaskan pada upacara adat di Papua Barat maupun Papua yang dahulu biasa digunakan untuk mengobarkan semangat berperang.
4.      Tari Perang Papua bersifat tari tradisional kerakyatan. Tari Perang Papua disebut sebagai tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul di tengah-tengah masyarakat suku pedalaman papua sebagai tari penyemangat para pejuang maupun sebagai tontonan masyarakat.

Provinsi Papua

Tari Perang Papua

1.      Bentuk penyajian tari ini yaitu berkelompok tetapi bergantian. Tari ini digelar oleh laki-laki.
2.      Tema tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
3.      Tari Perang Papua berfungsi sebagai tari upacara adat. Tari ini berfungsi sebagai yang dipentaskan pada upacara adat di Papua Barat maupun Papua yang dahulu biasa digunakan untuk mengobarkan semangat berperang.
4.      Tari Perang Papua bersifat tari tradisional kerakyatan. Tari Perang Papua disebut sebagai tari tradisional kerakyatan karena tari ini muncul di tengah-tengah masyarakat suku pedalaman papua sebagai tari penyemangat para pejuang maupun sebagai tontonan masyarakat.

Tari Selamat Datang 

1.      Bentuk penyajian tari ini adalah tari kelompok. Tari ini biasa dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan.
2.      Tema tari ini yaitu erotik. Tari ini sering ditarikan saat ada pengunjung mancanegara atau non mancanegara masuk ke Papua.Tari ini menyambut para turis mancanegara dengan senang hati dan gembira.
3.      Tari ini berfungsi sebagai tari pertunjukan. Bisa disebut tari pertunjukan karena tari ini biasanya dipentaskan untuk menyambut para tamu kehormatan yang datang ke pulau Papua.
4.      Tari Selamat Datang bersifat tari tradisional kerakyatan. Biasa disebut tari kerakyatan karena tari ini diciptakan oleh masyarakat Papua tari untuk menyambut tamu kehormatan yang datang maupun sebagai tari penghibur masyarakat Papua.

Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman, Bu Yanuarni selaku guru tari Seni Budaya yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber yang telah membantu kami dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. 

Daftar Pustaka




khantydwi.blogspot.com 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar